MELATI BELANDA

MELATI BELANDA

Jika sedang berjalan-jalan pagi di perumahan, tak jarang kita melihat berbagai jenis tanaman berbunga cantik merambat di pagar-pagar rumah orang. Ada yang berwarna merah, putih, ungu, kuning dan lainnya. Demikian juga bentuk mahkota bunga serta ukurannya. Sangat beragam. Kecil, sedang, besar, seperti bintang, seperti tabung dan sebagainya. Tanaman pagar memang selalu menyenangkan untuk dilihat.

Salah satu tanaman yang menarik untuk dirambatkan dipagar rumah adalah apa yang kerap disebut oleh tukang tanaman sebagai Melati Belanda ( Quisqualis indica). Tanaman ini juga sering disebut dengan nama Chinese Honeysuckle. Tanaman ini sangat menarik terutama karena kombinasi warna bunganya dalam setangkai yang merupakan campuran warna merah,  pink, putih dan hijau. Campuran warna dalam setangkai ini terjadi karena, dalam tangkai yang sama terdapat banyak sekali kuntum bunga  yang mulai mekar bertahap. Kuncup bunganya berwarna hijau segar, begitu mekar lalu keluar bunga yang berwarna merah, untuk berikutnya memudar berwarna pink lalu putih. Terlihat sangat cantik, feminine dan romantis.
Yang jelas tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang banyak untuk mengoptimalkan keberhasilannya dalam memamerkan keindahan bunganya.  Dan tentunya karena batangnya yang lemah, sebaiknya memang ditanam didekat pagar atau dibantu tiang penyangga agar memiliki tempat bersandar. Kalau kita melintas di dekatnya, bukan saja kita melihat pemandangan yang cantik romantis, namun dari bunga yang berbentuk tabung mekar ini sayup-sayup juga tercium wangi yang lembut. Sangat cocok dimanfaatkan  untuk mengundang kupu-kupu agar datang ke halaman rumah kita.

Yang lebih utama dan harus diperhatikan untuk menanam bunga Melati Belanda dengan media pot, yaitu pilihlah pot tananam dan media tumbuh sesuai dengan tanaman yang akan kita potkan. pot juga harus disesuaikan dengan tempat dimana dan bagaimana pot tersebut diletakan. bila pot dan media sudah dipersiapkan pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup.
Siapkan batu pecahan batu merah atau kerikil yang dimaksudkan untuk mengikat/ menyaring air di dasar  pot.          
Untuk campuran media tanamnya bisa menggunakan pasir, tanah, pupuk kandang atau bisa juga menggunakan Arang sekam padi, dengan perbandingan 1:1:1
kemudian simpan bibit di tengah tengah pot dan seterusnya timbun bibit dengan campuran media tanam  tanah dan pupuk kandang / Arang sekam padi.
Tekan media perlahan lahan dengan ibu jari agar tanaman dapat berdiri kokoh. pot jangan disi sampai penuh, sisakan sekitar 2 cm dari bibir pot agar mudah ketika melakukan penyiraman.
Setelah tanaman dipotkan, siramlah tanaman secukupnya. dinding luar dan dasar pot dibersihkan dari kotoran dan media tanam yang masih menempel sebelum diletakan pada tempat yang diinginkan, tapi diusahan simpan dulu ditempat yang lembab tapi ada sinar matahari selama beberapa hari untuk mempercepat pertumubuhan.(h2pc)

No comments:

Post a Comment