Pangsa Pasar Tanaman Bunga



BUDIDAYA TANAMAN BUNGA
YANG HASILNYA BERPOTENSI MENEMBUS PASAR GLOBAL


Indonesia memiliki beberapa potensi florikultura yang berpotensi menembus pasar dunia. Hingga kini terdapat lima florikultura yang menjadi komoditas ekspor yaitu anggrek, krisan, leather leaf, rapis ekselsa (palem) dan bunga tabur melati. Selain lima komoditas tersebut, jenis florikultura lain yang berpotensi masuk pasar global adalah drasenna.



kelima komoditas florikultura tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan yang berpeluang meraih pangsa pasar global. Kelebihannya, karena jenis florikultura tersebut memiliki keunikan sendiri.

Pasar Anggrek
Jika melihat nilai ekonominya, anggrek memang memiliki nilai tertinggi, tapi potensi industrinya juga perlu waktu panjang. Dalam pemasaran, anggrek tidak selalu dalam bentuk bunga potong, tapi juga dalam bentuk tanaman keseluruhan dalam umur muda, dewasa dan jelang berbunga.
Peluang pasar anggrek juga sangat terbuka lebar. Di dunia saat ini terjadi kekurangan pasokan. Negeri Matahari, Jepang saat ini memerlukan anggrek potong hingga 300 ribu tangkai per bulan. Kebutuhan yang sangat besar tersebut, karena Negara Matahari Terbit tersebut menggunakan anggrek untuk persemayaman jenazah.
Bayangkan, satu kali prosesi memerlukan 10 ribu tangkai. Artinya, jika sebulan 30 orang meninggal, maka keperluan anggrek bisa sampai 300 ribu tangkai. “Meski mereka (Jepang) sudah mengimpor dari China, Taiwan dan Thailand, tapi masih kurang,
Karena itu potensi untuk ekspor anggrek sangat besar. Sayangnya, hingga kini belum bisa memenuhi permintaan pasar tersebut. Apalagi pelaku usaha di Indonesia bisa membidik pasar anggrek di Jepang
 
Pasar Non Anggrek
Sementara itu, bunga krisan, meski peluang pasar cukup besar, tapi tidak setinggi anggrek. Namun untuk produksi, bunga ini cepat menghasilkan karena bisa panen dalam tiga atau empat bulan. Kalau dilihat secara umum mungkin nilainya sama, tapi karena manajemen tanamannya berbeda jadi pengelolaan hasil dan pasarnya juga tidak akan sama. Tapi intinya sama-sama berpotensi untuk ekspor.
Untuk komoditas lether leaf, potensinya tidak sebesar anggrek dan krisan. Pasar ekspor utama lether leaf adalah Jepang. Bunga jenis ini biasanya digunakan setiap prosesi keagamaan. Permasalahan untuk pengembangan jenis florikultura ini adalah benihnya masih impor.
Diharapkan, jenis lether leaf untuk memenuhi kebutuhan pasar global tidak tergantung lagi dari benih introduksi yang diimpor. Kalau lether leaf kesulitannya adalah benih, tapi untuk ekspor mudah, karena bentuknya daun potong. Jadi bisa dengan air cargo.
 




No comments:

Post a Comment